Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola Pilihan

Melihat Peluang Balikan Bale-Spurs

17 September 2020   18:21 Diperbarui: 17 September 2020   18:29 58 5
Setelah saga transfer Lionel Messi mereda, muncul satu berita menarik lain, terkait transfer pemain. Kali ini, Gareth Bale menjadi objek gosip baru, setelah namanya ditepikan dari sesi foto tim Real Madrid.

Memang, dalam beberapa tahun terakhir, pemain asal Wales ini berada dalam situasi serba rumit di ibukota Spanyol. Selain karena faktor cedera dan inkonsistensi performa, faktor teknis juga ikut mengganjal progresnya bersama Si Putih.

Seperti diketahui, pemain kidal ini memang tak masuk hitungan dalam rencana taktik Zinedine Zidane. Apa boleh buat, ia lebih banyak aktif bermain golf atau duduk manis di bangku cadangan.

Kalaupun bermain, porsinya relatif terbatas, dengan lebih sering menjadi pemain pengganti.

Posisi eks pemain termahal dunia ini kian rumit, setelah dirinya beberapa kali berkonflik dengan Madridista. Alhasil, ia menjadi sosok yang kurang disukai suporter.

Praktis, aksi Bale lebih banyak kita lihat, saat memperkuat Timnas Wales, tempat dirinya mendapat peran penting dalam rancangan taktik pelatih Ryan Giggs. Bagaimanapun, ia adalah pemain terbaik Wales di generasinya, bersama Aaron Ramsey, pemai Walesn yang juga masih berjuang mendapat posisi di tim utama Juventus.

Sebenarnya, pemain yang identik dengan nomor punggung 11 ini sudah beberapa kali mendapat peluang pindah klub. Pertama, saat namanya dikaitkan dengan Manchester United, kedua, saat Jiangsu Suning datang dengan tawaran mewah dari Timur Jauh.

Dari keduanya, peluang pindah ke Timur Jauh nyaris terealisasi, andai tak diveto oleh Florentino Perez. Keputusan sang patron sendiri lebih banyak didasari oleh kepentingan politis, karena Bale adalah pembelian termahal klub sejauh ini, dengan harga beli 85 juta pounds tahun 2013 silam.

Jelas, Perez tak ingin menjual rugi Bale, karena itu akan merusak reputasinya. Jika sampai terjadi, maka Bale akan menjadi transfer flop termahal sepanjang sejarah klub.

Penyebabnya, ia gagal memenuhi harapan untuk bisa mendekati (apalagi menyamai) level Cristiano Ronaldo, pemain termahal klub sebelumnya. Meski kerap bersinar di momen penting dan meraih berbagai trofi, Bale sudah terlanjur dianggap gagal.

Sayang, meski namanya bolak-balik masuk dalam bursa transfer, besaran gajinya saat ini ternyata masih jadi masalah, khususnya dalam situasi seperti sekarang. Apalagi, kontraknya di Santiago Bernabeu masih berlaku sampai tahun 2022.

Seperti diketahui, eks pemain Tottenham Hotspur mengantongi gaji sebesar 600 ribu pounds sepekan, dengan nilai klausul pelepasan mencapai 1 miliar euro.

Akibatnya, banyak klub langsung mundur teratur, meski sebenarnya berminat. Di sini, eks pemain Southampton tak punya pilihan selain bertahan, meski harus makan gaji buta.

Tapi, situasi sedikit berbeda pada bursa transfer musim panas ini, karena Los Merengues bersedia membuka peluang meminjamkan The Welshman, dengan syarat klub peminjam tersebut bersedia menanggung separuh gaji si pemain.

Bak gayung bersambut, kali ini Tottenham Hotspur disebut-sebut berminat pada sang mantan terindah. Bahkan, The Lilywhites disebut sudah menyiapkan nomor punggung 3 khusus untuk sang pemenang 4 gelar Liga Champions.

Kebetulan, Spurs memang berencana menambah daya dobrak di lini depan, dan mengurangi ketergantungan besar pada Harry Kane. Pelatih Jose Mourinho sendiri diketahui sempat ingin mendatangkan Bale, saat masih melatih Real Madrid (2010-2013).

Jadi, peluang balikan Bale-Spurs cukup masuk akal. Klub butuh pemain sepertinya, sementara si pemain ingin memulihkan kariernya, di tempat yang dulu membuatnya bersinar terang dan jadi idola fans.

Praktis, jika jadi pulang ke London, Bale akan membuat Spurs merombak struktur gaji pemain, karena dirinya akan menjadi pemain bergaji tertinggi. Untuk saat ini rekor gaji termahal klub dipegang Harry Kane dan Tanguy Ndombele, dengan nama terakhir kerap ditepikan The Special One.

Jika akhirnya jadi pulang ke Spurs, agaknya kita akan bersiap melihat versi lain Gareth Bale. Maklum, di usianya yang tahun ini menginjak 31 tahun, sulit melihatnya bermain sama persis seperti  dulu, dengan kecepatan luar biasa.

Tapi, jika Daniel Levy (pimpinan Spurs) dan Mou benar-benar serius memulangkan Bale, agaknya kita akan bersiap melihat versi lain dirinya, entah menjadi "playmaker" seperti Ryan Giggs (pada penghujung karirnya di Manchester United), atau menjadi "poacher", seperti Cristiano Ronaldo belakangan ini.

Akankah cinta lama Bale-Spurs bersemi kembali?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun