Setelah berhasil mengalahkan Home United (Singapura), dengan skor 3-1 di babak kualifikasi pertama, Tim Macan Kemayoran bersiap melakoni pertandingan berikutnya melawan Newcastle Jets (Australia). Seperti pada pertandingan melawan Home United, Persija akan bertanding di kandang lawan.
Diantara banyak cerita yang muncul, ada satu cerita menarik, yang mengiringi perjalanan mereka di Liga Champions Asia, yakni transfer (hampir) mubazir mereka, yang meminjam bek Jaimerson Xavier (Brasil) dari Madura United. Mengapa transfer ini layak dikatakan sebagai transfer (hampir) mubazir?
Awalnya, Jaimerson didatangkan Persija sebagai pemain pinjaman, untuk dijadikan pengganti sementara buat Vinicius Lopes Laurindo alias Neguete, bek baru Persija asal Brasil. Kebetulan, Neguete terkendala masalah International Transfer Certificate (ITC), yang baru bisa disahkan pada saat bursa transfer pemain Liga 1 dibuka, yakni pada tanggal 15 Februari hingga 9 Mei 2019.
Terkait masalah ini, PSSI sebenarnya sudah mengajukan permohonan dispensasi kepada Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Sayangnya, AFC menolak permohonan ini.
Jaimerson sendiri musim lalu membela Persija, jadi tak ada masalah terkait ITC. Ini berbeda dengan Neguete, yang musim lalu membela FC Foolad (Iran), dan sebelumnya belum pernah bermain di Liga Indonesia.
Tapi, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Alih-alih bermain bersama Persija di Liga Champions Asia, Jaimerson malah harus absen di pertandingan melawan Home United dan Newcastle Jets, akibat mengalami dua masalah berbeda.
Masalah pertama, muncul di laga pertama, yakni menghadapi Home United. Di laga ini, Jaimerson absen karena akumulasi kartu kuning, yang musim lalu didapatnya saat membela Persija di ajang Piala AFC. Beruntung, Marko Simic dkk mampu menang 3-1 atas Home United.
Sementara itu, masalah kedua muncul jelang laga melawan Newcastle Jets. Dalam laga ini, Jaimerson dipastikan kembali absen. Karena, meski tak lagi terkendala masalah suspensi, ia masih harus mengurus perpanjangan Kartu Izin Tinggal Sementara (KITAS), yang menjadi satu instrumen penting, buat tenaga kerja asing, termasuk pesepakbola sepertinya, untuk dapat tetap bekerja di Indonesia secara legal.
Meski kurang enak untuk dikatakan, apa yang dialami Persija terkait Jaimerson ini mirip seperti pepatah "membeli kucing dalam karung". Karena, meski dalam kondisi tak cedera, Jaimerson tetap tak bisa dimainkan karena terkendala masalah suspensi dan administrasi.
Kalaupun bisa dimainkan, Persija harus mengalahkan Newcastle Jets lebih dulu, untuk menghadapi tantangan Kashima Antlers (Jepang) di babak berikutnya. Jika mampu menaklukkan Antlers, Persija akan lolos ke fase grup Liga Champions Asia, jika tidak, mereka akan bermain di fase grup Piala AFC bersama PSM Makassar. Fase grup Piala AFC dijadwalkan bergulir antara akhir Februari hingga pertengahan Mei 2019 mendatang.
Menariknya, kasus Persija Jakarta dan Jaimerson ini membuktikan, pentingnya orientasi jangka menengah atau panjang di sebuah tim, termasuk dalam hal durasi kontrak.Â