Dalam konteks sepak bola nasional, terutama di level tim nasional, disadari atau tidak, jika melihat perjalanan kiprah timnas Indonesia, kita seperti melihat sebuah siklus "lingkaran setan". Celakanya, siklus ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun terakhir.
Siklus ini dimulai dari penunjukan pelatih baru timnas oleh PSSI. Biasanya, PSSI akan mematok target prestasi tinggi, dengan orientasi jangka pendek. Target prestasi ini biasanya muncul, dengan melihat bagaimana harapan publik sepak bola nasional. Biasanya, publik mengharapkan mengharapkan prestasi terbaik buat timnas. Di sini, kehadiran sosok pelatih baru, dengan sistem permainan yang juga baru, menjadi simbol harapan baru publik sepak bola nasional, akan era baru yang berprospek cerah.
Harapan itu bertambah besar, saat kerangka tim baru dibentuk. Adanya framing opini soal "pemain kita punya potensi", membuat siapapun pelatih timnas, akan menemui kesulitan, terutama dalam mengelola harapan besar publik dan media.Â