Dalam konteks percintaan, rasa cinta dan benci selalu datang bergantian. Kadang, rasa cinta digantikan rasa benci, atau sebaliknya, dari benci jadi cinta. Pada prosesnya, selalu saja ada bumbu yang melengkapinya. Maka, wajar jika drama percintaan, apapun bentuknya, tak pernah sepi penonton, yang kebanyakan berasal dari remaja putri, atau ibu-ibu. Meski kadang, ada juga pria yang menontonnya.
KEMBALI KE ARTIKEL