Sekian lama keraskan kepala
Aku benar, kamu sering keliru
Bukan rabun, hanya debu kecil pedihkan mata selama ini mengganggu
Embun yang kuusap di kacamataku teduhkan lelah pandangan menyilaukan
Saat pelukan hangat sungguh dirindukan
Tak cukup secangkir, dua cangkir seduhan
Setiap tegukan menjadi begitu terasa dan bermakna
Sesungguhnya aku membutuhkan engkau
Sehati dan sejiwa membakar asmara.
YW, 30 November 2022