Kemarau pun salah akibatkan gerah kerisauan
Sementara rumput ilalang begitu rimbun liar
Debu beterbangan memedihkan mata
Cuaca kini tak bisa ditebak lagi
Tak beraturan, membingungkan musim tanam
Ada kesempatan, dilakukan selagi mampu
Terburu-buru, tuaian prematur pun sudah bersyukur
Terpaksa ikuti arah angin berhembus
Mencari dimana ada air jernih mengalir
Selalu rindukan kicau burung bernyanyi
Agar tetap bisa menari dalam kesejukan.
YW, 27 Oktober 2022