JAKARTA - Setiap insan lahir ke dunia dengan beragam tujuan, harapan, dan juga bakti untuk dirinya dan masa depan. Bagi seorang Ridho (24), kondisi keterbatasan yang ia alami tidak menjadi pergumulan baginya, namun menjadi bekal untuk kesuksesannya memperkenalkan komunikasi yang inklusif. Tidak hanya itu, Ridho juga banyak mengalami pengalaman yang mewarnai hidupnya. Ridho merasa bahwa komunikasi lebih dari sekedar berbicara, namun menjadi sebuah saluran baginya untuk mengkaji lebih dalam mengenai keterkaitan identitasnya sebagai seorang difabel dan perannya yang memiliki hak dan kedudukan yang sama seperti orang-orang pada umumnya.
KEMBALI KE ARTIKEL