Kalau dahulu pernah menjadi teman, sekarang sudah bersidiran halus karena tak satu haluan ke depan. Pemandangan biasa bagi kita rakyat Indonesia yang sudah dewasa.
Harapan terbesar untuk masyarakat Indonesia, agar kita selalu mawas diri. Jangan terbawa arus yang tak menentu untuk keberlangsungan persaudaraan Indonesia secara jangka panjang.
Jangan mengambil hal instan, lalu mengorbankan cinta dan kasih sayang bangsa sepanjang zaman. Beda pilihan adalah sunnatullah yang harus di jaga dalam keberagaman.
Semoga selalu mawas diri dan kembali pada kebersamaan dalam membangun bangsa. Tiada lagi pengotakan yang mestinya dibawa pada pen-dikotomian. Selalu bersama, membangun peradaban.
(Blangpidie, 17/11/2022)