Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Romansa Rindu yang Membunuh

27 Januari 2021   09:31 Diperbarui: 27 Januari 2021   09:37 85 3
Hadirnya begitu menyiksa,.
Merajam masuk menembus batas kepasrahan
Lalu ia pergi tinggalkan serpihan pilu diujung lembayung senja
Tak peduli getir itu begitu menyiksa kalam batin dalam balutan goresan luka

Dia seperti bayangan selalu mengikuti kemanapun kaki itu melangkah
Hingga sang lelah sampai pada ujung kesabaran
Berharap ada cahaya yang dapat membunuh bayangan itu
Agar terbebas dari jerat kerumitan hidup

Detik rindu kini berputar kembali setelah sekian lama berdiam dalam palung hati
Tabir pun perlahan kembali menguak tentang itu
Mengisahkan suatu masa yang pernah dilalui dalam kalender hidup yang rumit

Hujan  perlahan membasahi ruang hati
menghapus semua jejak kenangan
Sebuah celah tercipta pada asa yang baru
Cahaya hadir menerangi sanubari yang kelam
Hingga lahirlah dia yang menjadi pendamping perjalan hidup ini

Berharap sang waktu akan berpihak pada mereka
Agar melunasi utang janji pada kedua garis lengkung
Yang menyatu membentuk satu sudut kesepakatan

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun