Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bahasa

Pertobatan Pencuri (yang tercuri hatinya)

5 Oktober 2012   15:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:13 386 0
jujur dia bukan penikmat sastra yang baik apalagi penulis yang baik.

tapi baginya membaca sastra itu seperti terapis.

Dia akrab dengan puisi-puisi, “perempuan-perempuan perkasa” dan “Lok” nya hartono andangjaya dan beberapa puisi dari sapardi djoko damono. puisi-puisi religi nya wing kardjo juga tak kalah menggugah. Majalah horison, dan buku-buku kuliah kakak perempuanya (kebetulan mahasiswa pendidikan sastra bahasa indonesia) sangat membantu.walaupun dengan sembunyi-sembunyi semacam pencurian terselubung di rumah sendiri untuk membacanya.bahkan “lelaki dilarang mencintai bunga-bunga” cerpen Kuntowijoyo yang terkenal itu dibaca secara sembunyi-sembunyi dari kakak perempuanya itu.

Di sekolah (SMP) dia mulai meningkatkan kemampuan “mencuri” pada buku-buku di perpustakaan. segala trik mulai dari memasukan buku di kaos kaki, punggung, dan depan perut telah dilakukan. mengambil kesempatan keluar ruangan saat penjaga lengah dia jagonya. segala trik ini manjur,setidaknya koleksi “trio detektif” Alfred Hithocock, “30 kisah teladan” nya abdurahman arroisiserta beberapa ensiklopedi sains dan sosial nya mendekati lengkap.

pada akhirnya, dia mulai insyaf atas kelakuan ini. pada buku cerita “sunan kalijaga” yang dicurinya munculah hidayah untuk bertobat. tersebutlah dalam buku tersebut sebuah kisah. ketika Raden Said anak sang Tumenggung Wilatikta adipati Tuban adalah sang begal/perampok karena melihat kalangan bangsawan yang menumpuk harta sangat kontras dengan rakyat umumnya. sang raden memilih lokajaya sebagai namanya. nama begal yang ditakuti seantero Tuban. di sebuah hutan larangan ia bertahta dengan kebesaranya. hasil rampokanan dari Raden Said ini selalu dibagi-bagikan pada fakir miskin.mirip cerita robin hood yang fiksi itu tapi ini fakta.

suatu ketika, lewatlah seorang kakek tua berjubah dan berjenggot putih dengan tongkatnya. seketika raden said melihat tongkat yang dipegang kakek itu berkilauan. pastilah emas pikirnya. langsung lah direbut tongkat itu dan sang kakek pun langsung terjatuh di tanah. ternyata setelah raden said memegang tongkat itu bukanlah tongkat emas yang dilihatnya awal. malah sebuah tongkat tua yang kumal.

kakek tua yang terjerembab tadi sedang menangis, sang raden pun bingung. hal apa yang membuat kakek tua tersebut menangis? ternyata kakek tua itu tidak sengaja saat jatuh mencabut rumput kecil. menangisnya adalah sebuah penyesalan atas ketidaksengajaan tersebut. tergugahlah perasaan sang raden ini yang berlanjut dengan percakapan panjang. sang kakek mengetahui bahwa perebut tongkatnya adalah seorang perampok budiman. dimulailah penyadaran sang kakek pada perampok itu.

analogi sang kakek bahwa perbuatan merampok sang raden untuk dibagi pada fakir miskin itu seperti mencuci baju dengan memakai air kencing. artinya tujuan baik tidak dilakukan dengan cara-cara yang baik. setelah tersadar dengan dilanjutkan beberapa tahun dengan ritual tertentu (bertapa dipinggir sungai) maka sang raden menjadi seorang sunan. dialah sunan kalijaga dan sang kakek tua tadi ternyata adalah sunan bonang.



cerita tentang Sunan Kalijaga dan Sunan Bonang di atas betul-betul membuatnya tersadar, bahwa mencuri buku untuk pengetahuan sama halnya dengan analogi kakek tua tersebut. maka tersadarlah ia pula.maka terhentilah kejadian-kejadian pencurian buku di perpustakaan sekolahnya.

cerita berlari jauh. mulailah dia akrab dengan karya-karya moammar emka, e.s ito, tasaro gk,dee,mario puzo, pablo neruda, gabriel marquez, vladimir nabokov, sampai alexander dumas. tapi dengan bentuk pengoleksian secara halal dan barokah. suatu bentuk transformasi perilaku yang ningrat.

sekarang satu hal yang dipikiranya selalu adalah mengganti buku-buku yang yang dicurinya saat SMP di perpustakaan sekolah dengan cara elegan.suatu saat nanti dengan terhormat dan kuantitas yang berlipat. apa ini janji?. batinya.

tamalanrea, 3 oktober 2012

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun