Cassilas pantas menghujani Ramos dengan ciuman. Demikian pun Xavi Alonso yang berpelukan dengan pemain Madrid lainnya di tribun penonton.
Momentum Ramos tersebut membuka kembali peluang Madrid menjuarai liga champion 2014, sekaligus mengokohkan posisinya sebagai klub paling banyak yang meraih trofi piala champions.
Kembali ke pertandingan. Pada menit ke 107, masa perpanjangan waktu babak kedua, Modrid sempat mengancam gawang Atletico dengan tendangan di luar kotak pinalti. Sayang, tendangan Modrid tersebut masih bisa dijangkau kiper Atletico.
Menit ke 109, mimpi Madrid menjadi kenyataan. Bermula dari akselerasi Di Maria yang mengecoh pemain belakang Atletico, bola ditendang ke gawang dan dihalau kiper Atletico Thibaut Courtois. Sayang, bola muntah tersebut mengarah tepat ke Gareth Bale yang sudah dalam posisi bebas. Bale menyundul bola tersebut dan dengan enaknya bola bergulir ke gawang Atletico. Kedudukan berubah 2-1 untuk Madrid.
Giliran Marcelo mengukukuhkan kemenangan Madrid. Tendangan keras Marcelo pada menit ke-119 tidak dapat dihalau Thibaut Courtois. Gol Marcelo menguburkan impian Atletico. Karena dengan ketinggalan 2 gol (3-1) dan waktu menyisakan 10 menit, menjadi sulit untuk Atletico mengejar defisit gol tersebut.
Menit ke 120, Madrid mendapat hadiah pinalti. Ronaldo dijatuhkan di kotak terlarang. Mengambil sendiri tendangan tersebut, Ronaldo mencetak gol dan memastikan diri menjadi top score sepanjang masa untuk Liga Champions. Ronaldo membubuhkan 17 gol. Kedudukan pun berubah menjadi 4-1 untuk Real Madrid.
Tentang Ronaldo, pada laga final ini, tidak banyak yang disumbangkan dari pergerakannya. Ronaldo sulit mengeluarkan permainan terbaiknya. Rapatnya barisan pertahanan Atletico menyebabkan Ronaldo tidak mampu memberikan ancaman berarti.
Pergerakan berbahaya dari pemain Madrid justru datangnya dari Bale. Beberapa kali tendangan Bale mengancam gawang Thibaut Courtois. Namun, keberuntungan Bale baru bisa dibayar setelah mengubah kedudukan menjadi 2-1 untuk Madrid.
Casillas dua kali out of position. Fatalnya, blunder kiper senior Madrid dan tim Spanyol itu yang menyebabkan Madrid ketinggalan 0-1 di babak pertama.
Gol Atletico diciptakan Diego Godin pada menit ke-36. Gol berawal dari situasi tendangan sudut yang dieksekusi Tiago Mendes. Raphael Varane membuang bola, tetapi bola disundul Juanfran ke tengah kotak penalti.
Casillas bergerak maju meninggalkan sarang, ketika Godin menyundul umpan Juanfran ke tengah gawang. Casillas bereaksi dengan mengambil langkah mundur untuk mengantisipasi bola, tetapi terlambat. Bola sudah melewati garis gawang ketika Casillas menepis bola.
Blunder kedua pada babak perpanjangan waktu kedua. Casillas sudah meninggalkan gawang. Beruntung bola sepakan pemain Atletico jauh melambung di atas mistar gawang.
Madrid benar-benar mennghukum Atletico pada masa perpanjangan waktu. Gol Ramos melalui sundulan adalah momentum. Setelah itu, Bale mengobarkan api kebangkitan Madrid hingga Marcelo dan Ronaldo mencetak gol ketiga dan keempat. Sukses untuk Madrid menjadi kampium Liga Champion untuk ke-10 kalinya.(*)