Turun pada partai pertama, Kenichi Tago berhadapan dengan Cheng Long. Tanpa berbuat banyak tunggal pertama Tiongkok itu harus menyerah dari Tago dua set langsung (13-21, 11-21).
Negeri Tirai Bambu mengharapkan ganda putra pertama mereka meraih poin. Pasalnya, Chai Biao/Hong Wei sudah sangat sering mengalahkan Kenichi Hayakawa/Hiroyuki Endo. Di luar dugaan, ganda pertama Jepang yang memang lagi naik daun di pentas badminton itu menaklukkan ganda pertama Tiongkok dengan telat (22-20, 21-19).
Du Peng praktis memikul beban berat. Dengan ketinggalan 0-2, Du Peng mencoba peruntungan untuk membangkitkan bara juara bertahan regu putra Tiongkok.
Alhasil, pertemuan keduanya menyajikan pertandingan yang cukup alot. Selain itu, saling gebuk antara Momota dan Du Peng menjadi ajang adu mulut antarsuporter.
Momota hampir saja mengakhiri perlawanan Du Peng ketika sudah memimpin 23-22 pada babak kedua. Suporter dan tim beregu Jepang yang berada di pinggir lapangan telah bersiap merayakan kemenangan. Namun, kegembiraan itu nampak harus tertunda karena Du Peng mampu merebut set kedua. Sorak-sorai pendukung Tiongkok pun mengheboh, menyambut harapan dari tangan Du Peng.
Belajar dari pengalaman di babak kedua, Momota bermain lebih cepat pada babak ketiga. Cukup signifikan Momota meninggalkan perolehan point dari Du Peng.
Pada kedudukan 19-11, sekali lagi suporter dan Tim Jepang bersorak menyongsong kemenangan. Momotacukup sabar meladeni permainan Du Peng kali ini dan berhasil menekuk Du Peng dengan point 21-18. Bola terakhir Mamoto membuncah pekik sorak Jepang.
Kegagalan Thomas Tiongkok ini mencoreng sukses pasukan Negeri Tirai Bambu yang selalu sapu bersih pada pertandingan piala Thomas dalam tahun-tahun belakangan ini. Proficiat buat Tim Jepang!(*)