udaranya sungguh pengap, satu tarikan nafas
tak cukup untuk menyambung nafas butuh
beberapa tarikan nafas untuk sekali bernafas,
cahayanya pula yang redup dan gelap jarang
sekali matahari muncul di sini hingga aku
kadang salah membedakan antara siang dan
malam hanya ku tau ketika mesin-mesin
beroda mulai berbunyi menggilas tanah itulah
ku anggap siang dan ketika ramai orang-
orang berbicara, menjerit,menangis maka itu ku
artikan malam.
Aku benar-benar tak betah di tempat ini,
orang-orang di sini tak memperdulikan
sekitar mereka, individualistis sama sekali tak
peduli pada orang lain. Kejam, bengis, seram
orang-orang di sini bahkan setiap saat aku di
datangi kedua orang berwajah bengis,
mereka mengajukan pertanyaan yang aku tak
tau jawabannya, setiap aku menjawab tidak
tau maka setiap itu pula aku di pukulnya di
tendangnya bahkan di cambuk oleh rantai.
Aku benar-benar ingin segera pindah dari
tempat ini,aku menyesal pindah dari tempat
dulu, aku benar-benar ingin kembali ke
tempat yang dulu di alam dunia, bukan di sini
di alam kubur.
