- HAJATAN PERNIKAHAN : di wilayah ini Banjarharjo, khususnya wilayah selatan, biasanya dalam pesta pernikahan sebelumnya ada tradisi seserahan/menyerahkan bawaan dari laki-laki ke mempelai wanita. mungkin maksudnya untuk memudahkan mereka setelah berumah tangga semua sudah siap. namun yang menjadi perhatian penulis adalah, barang yang dibawa dan perkiraan nilai barang yang dibawa, apa saja sih diantara adalah ;
- lemari, kursi, tv, bahkan katanya saat ini sudah ada yang bawa motor :)
- makanan lengkap baik matang maupun mentah
- hewan hidup seperti kambing dan sapi
- emas kawin yang memiliki jumlah gram dan nilai sangat mahalÂ
- pakaian sudara sekandung, kaka adik dari orang tua, semua harus dibawakan saat MULANG atau mengganti saat orang tua dan saudara di antar makanan yang disebut dengan nyembah, menurutr informasi nilai minimal sebesar Rp. 500.000 ini pada tahun ini 2015.
- masalah apa ? masalahnya budaya ini tidak melihat status ekonomi masyarakat, baik miskin maupun kaya mereka biasanya tetap membawa barang dan membeli barang-barang berharga. selain itu hiburan seperti dangdut, burok, dan kesenian lainnya tetap harus ada, wow!!! bayangkan berapa dan bagaiamana mencarinya untuk masyarakat yang tidak mampu. memang tidak sedikit ada cerita bahwa si A setelah hajatan memiliki hutang ke Bank A,B C dst ke sodara dll. entah dimulai sejak kapan dan oleh siapa budaya dan tradisi ini dimulai, yang jelas menurut hemat kami sangat memberatkan dan ada yang kurang pass dalam tradisi ini.Â
- bagi mereka yang mampu mungkin tidak akan jadi masalah
HAJATAN SUNATAN DAN GUSARAN : adalah prosesi yang menandakan bahwa anak tersebut masuk masa remaja, pria di sunat dan perempuan di GUSARAN. istilah setempat.Â
- ini sama saja, biasanya minimal hiburan mereka adalah musik dangdut, tarling, jaipong atau degung atau wayang golek serta Burok.
KEMBALI KE ARTIKEL