Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Artikel Utama

Sebuah Janji untuk Ayahku

26 Maret 2015   22:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:57 61 0
Ruangan ini sangat bersih, rapi, dan berukuran cukup luas. Dindingnya berwarna putih, dan  dihiasi oleh berbagai macam pigura penghargaan, foto keluarga, serta sebuah lukisan. Di ruangan itulah, dua orang duduk saling berhadap-hadapan. Orang pertama adalah dokter yang tampak sibuk mencorat-coret berkas diagnosis penyakit. Sementara itu, orang kedua adalah pasien yang jika dilihat dari ekspresi wajahnya, ia tampak berusaha mengingat-ingat sesuatu.

“Apakah anda ingat, sekarang hari apa? Bukankah saya menyuruh anda untuk datang ke sini hari Selasa, bukan hari Senin?” Tanya dokter itu kepada pasiennya.Si Pasien kebingungan. Ia kemudian menjawab dengan penuh rasa bersalah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun