Perjalananku yang tersesat membawaku ke pondok ini. Setelah melewati beberapa bukit-bukit kecil dan menyeberangi sebuah anak sungai maka sampailah aku di sini. Aku tak tahu mengapa aku bisa tersesat. dan aku juga tak tahu mengapa aku bertemu dengan pondok kayu ini. Sepertinya alam yang menuntunku kemari. Bertemu dengan kisah masa dulu yang terlupakan oleh manusia. Pondok tua yang terbuat dari kayu dan menua seiring tumbuhnya semak belukar di sekelilingnya. Raut wajah sang pondok itu sepertinya belum begitu renta. Dari caranya menyambut kedatanganku, aku tahu kalau dia sedang larut dalam lamunannya dan sedikit terkejut oleh kedatanganku.
Aku hanya diam. Sebab aku tak ingin membuat pondok tua yang terbuat dari kayu ini semakin terusik. Pondok ini sepertinya sedang tidur sebelum aku datang kemari. Sepertinya dia larut dalam keheningannya di tengah hutan setelah di tinggal oleh tuannya. Aku mencoba menerka-nerka apa yang telah terjadi beberapa tahun yang lalu di saat pondok ini masih di huni oleh sang tuan. Namun aku tak bisa tuk menceritakannya pada kalian. Biarlah hanya aku dan pondok tua itu yang tahu.