Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Artikel Utama

Mengapa Wanita Selalu Menjadi Korban?

22 Januari 2011   13:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:17 595 1
Kasus KDRT bukan hal yang baru sebenarnya. Hampir setiap hari kita disuguhi berita-berita tentang kriminalitas, kejahatan sexual, KDRT dan politik. Tapi setiap kali saya membaca berita tentang wanita yang dianiaya atau diperkosa, disiksa, dizalimi, saya tidak kuasa menahan amarah. Tahun lalu, bahkan ada berita ngeri di Koran setempat yang tidak bisa saya lupakan. Seorang suami yang memiliki 3 istri, menganiaya istri ke duanya. Setiap kali suaminya marah, si istri dipaksa memotong jarinya sendiri. Lalu lantaran cemburu, si suami menggunting vagina sang istri hingga rusak! Akh, belum lagi kasus-kasus lain, gadis di bawah umur diperkosa beramai-ramai. Atau wanita-wanita yang dijanjikan bekerja di kota, ternyata malah dijadikan pelacur. Kakek yang sudah uzur dan bau tanah menggagahi tetangganya yang belum genap 17 tahun sampai hamil. Termasuk suami yang marah membabi buta menyiramkan air keras ke wajah mantan istrinya ketika menolak diajak berhubungan intim. Huh! Benar-benar keterlaluan. Selalu ceritanya wanita lah yang menjadi korban kekerasan. Padahal wanita adalah makhluk lemah yang harusnya dilindungi dan dicintai. Tuhan menciptakan pria terlebih dulu, karena Tuhan memilih pria sebagai pemimpin dan penganyom wanita. Pria ditunjuk untuk menuntun wanita. Tapi, apa yang terjadi? Wanita hanyalah bulan-bulanan para pria! Seolah-olah wanita tidak berhak atas dirinya sendiri. Harga diri wanita dirampas dengan paksa. Masa depan mereka pun gelap seketika karena perlakuan pria yang seenaknya. Wanita terluka luar dalam. Teraniaya secara fisik maupun physic. Saya teringat seorang teman yang menjanda di usia muda dengan seorang anak. Suatu malam setelah bertengkar hebat, teman saya terkejut ketika melihat rumahnya kosong sepulang bekerja. Lemari pakaian melongo dan tak selembar pun pakaian suaminya. Teman saya akhirnya sadar, suaminya telah pergi meninggalkan mereka. Duduk menangis dengan pedih, teman saya merasa diperlakukan seperti seorang pelacur yang ditinggalkan begitu saja. Dan sejak saat itu mereka tak pernah bertemu kembali. Hhhmm..rasanya tak akan cukup panjang untuk membeberkan kejahatan yang dialami wanita. Saya pun jadi bertanya-tanya, apakah wanita tidak cukup pantas untuk dikasihi, dicintai dan dilindungi???? Dimanakah hati nurani pria-pria yang egois dan tidak bertanggung jawab tersebut??? Kalau Anda seorang pria sejati, seharusnya Anda tidak melakukan perbuatan keji kepada makhluk lemah seperti wanita, yang harusnya dilindungi! Kalau bukan Anda (sebagai pria) yang melindungi kami, siapakah lagi yang akan melindungi kami????

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun