Era keterbukaan yang kita nikmati sejak akhir 90-an, menjadi liar ketika semua warga bangsa bisa langsung menyuarakan keinginan, pendapat hingga kemarahannya di ruang publik melalui media sosial. Mereka saling bersahut dengan bahasa yang paling vulgar karena ingin menjadi (terlihat) paling berani dan "hero" di komunitasnya.
KEMBALI KE ARTIKEL