Kekalahan PDIP di daerah-daerah dengan mata pilih gemuk pada Pilkada 2017 lalu, terutama Banten dan DKI Jakarta, masih menyisakan luka. Gaya Megawati dengan hak prerogatifnya diyakini sebagai penyebab tumpulnya geliat politisi PDIP. Mereka tidak lagi berani melakukan komunikasi politik dengan tokoh-tokoh di daerah karena semua paham keputusan ada di pusat dan Ketua Umum PDIP dapat menunjuk calon kepala daerah di luar proses penjaringan yang dilakukan kader-kader di bawah. Bukan hal yang luar biasa manakala penjaringan bakal calon kepala daerah yang digelar PDIP sepi peminat. Untuk apa mendaftar, mengikuti proses seleksi jika akhirnya sama sekali tidak dijadikan bahan pertimbangan oleh DPP dalam memutus calon yang akan diusung.
KEMBALI KE ARTIKEL