Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Bukak Klambu dan Tafsir Keperawanan sebagai Komoditi

24 September 2017   12:41 Diperbarui: 25 September 2017   11:08 2970 7
Itulah suara hati Ahmad Tohari melalui Rasus- tokoh rekaannya dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk, terhadap lelang keperawanan sebagai prosesi wajib bagi calon Ronggeng di Dukuh Paruk. Masih banyak lagi caci-maki kasar sebagai ungkapan ketidaksetujuannya. Ahmad Tohari juga menegaskan prosesi bukak klambu- menggauli calon Ronggeng oleh laki-laki yang memenangkan lelang keperawan, bukan budaya, melainkan hanya akal-akalan tokoh-tokoh desa yang merasa ikut menjadi pemilik tubuh Srintil- tubuh Ronggeng yang menjadi manifestasi seluruh kehidupan desa.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun