Mereka yang berpendapat demikian tidak sepenuhnya salah. Terlebih ini bukan kasus pertama di mana Jokowi akhirnya tampil menjadi jagoan. Tentu kita tidak bisa memaksakan kemampuan penalaran seseorang. Jika memang baru sebatas itu, tidak ada gunanya juga menjejalkan seribu argumen karena hasilnya sudah bisa ditebak. Berangkat dari pemahaman itu, tulisan ini tidak dimaksudkan untuk "menalari" sikap Jokowi tetapi mencoba melihatnya dari sisi berbeda.
KEMBALI KE ARTIKEL