Hak prerogatif yang melekat dan identik dengan Megawati terbukti telah menyelamatkan partai berbasis massa kelas menengah ke bawah tersebut. Di awal reformasi, kader-kader militan PDI (P) yang rela “dipukuli” babinsa, banyak yang tergusur untuk memberi tempat bagi kader-kader yang baru masuk. Sebagian kader-kader baru ini adalah kaum oportunis. Gelombang protes dan perpecahan hampir terjadi di seluruh tingkatan, dari pusat hingga ke pengurus anak cabang.
KEMBALI KE ARTIKEL