Semangat untuk tampil sebagai manusia sempurna, pemimpin tanpa cela, acapkali mengikat seseorang pada mata rantai kebohongan. Namun tidak selamanya kepalsuan mampu menutupi diri dari semua kelemahan-kelemahannya sebagai manusia. Terkadang muncul dinamika di luar perkiraannya. Terjadi peristiwa yang di luar nalarnya sehingga dia akan gagap untuk menutup dengan kepalsuan yang belum disiapkan. Karena tidak sempat lagi menutupi kebohongannya yang sudah terlanjur teruar, jalan satu-satunya adalah dengan menyalahkan pihak lain: orang lain, alam, bahkan benda-benda mati.
KEMBALI KE ARTIKEL