Kondisi ini harus tetap dijalankan diterapkan oleh pemerintah demi kemaslahatan orang banyak. Keniscayaan pembatasan atau penutupan atau penguncian ini terus dilakukan hingga penyebaran covid benar-benar terkunci. Tetap tinggal di rumah untuk kerja dan belajar juga selalu berjarak ketika berinteraksi dengan orang lain pun masih diberlakukan. Malah itu telah menjadi kesadaran setiap orang sehingga membuat mereka selalu sadar diri ketika terpaksa harus di keramaian. Walaupun prosentasenya sangat kecil.
Dampak atau hasil dari penutupan atau keterkuncian pergerakan manusia ini beberapa kota di dunia telah sukses bebas covid Sembilan belas. Ini karena pemerintah dan seluruh masyarakatnya ketat menjalankan penutupan dan penguncian lokasi. Penguncian itu dilakukan dari lokasi sempit kecil hingga ke daerah yang semakin luas. Misalnya dari tingkat rukun tetangga, kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, dan hingga seluruh bangsa dikunci agar tidak ada perpindahan manusia.
Tapi ada juga kota-kota tertentu, bahkan Negara yang tidak menghiraukan imbauan tersebut. Mereka keras kepala dan mau melakukan apa saja yang mereka maui sekalipun sudah dikerastekankan untuk menjaga jarak. Meskipun mereka sudah diperintahkan untuk tinggal dan mengunci diri di rumah. Mereka sudah dilarang agar jangan keluar rumah jika tidak penting sekali. Akibat dari keras kepalanya mereka mengalami krisis berkepanjangan. Korban jiwa bertumbangan di mana-mana.
Secara pribadi aku bangga pada kampung kecilku ini. Semua orang dengan kesadaran penuh mengunci diri di rumah. Artinya tidak akan bepergian kecuali ada hal urgen yang harus dilakukan di luar rumah. Aku dan teman-teman sekampung yang nota bene rakyat kecil ini sangat mengindahkan instruksi pemerintah.Â