Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Cerpen | Jangan Menangis, Kiyai

30 Desember 2019   06:05 Diperbarui: 1 Januari 2020   18:09 37 1
Pun memandangi tanah kelahirannya, Pekon Kenali yang mulai hilang di balik bukit Pesagi. Angin seolah berhenti, tak ada kicau burung dan suara gemerisik dedaunan kopi yang memenuhi udara. Hanya keheningan. Pun mengusap matanya. Tangannya menggenggam foto kedua orang tua kandungnya yang kata orang tinggal di kota Bandarlampung. Pun dan Kiyai akan mencari mereka di kota.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun