Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Rabi'ah

23 September 2011   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:42 109 0
Melihat kondisi dimana banyak pejabat negara yang rasa-rasanya banyak mementingkan diri sendiri, di jalanan banyak pengemudi kendaran yang mau cepatnya sendiri, di loket-loket dimana semua pihak ingin lebih diutamakan dari pada yang lainnya. Membuat saya teringat akan cerita Rabi'ah.

Rabi'ah, perempuan yang ketika dalam khusyuknya doa, ia melantunkan puja yang idah sekali. Kita tentu tau apa perbedaan antara neraka dan surga. Dimana neraka digambarkan sebagai suatu tempat yang teramat mengerikan dengan siksaan yang tak terperikan. Sedangkan surga adalah tempat dimana segala kenyamanan apapun bisa dirasakan, dinikmati, dan diperoleh.

Rabi'ah mungkin bisa dibilang gila, karena ia tak mementingkan dirinya sendiri. Lantunan kidung yang indah itu, kurang lebih begini,

"Tuhan ku yang terkasih,

Jika memang neraka dan surga itu Engkau ciptakan untuk umatmu.

Maka, biarlah aku yang mengisinya.

Jadikanlah tubuhku sebesar-besarnya, hingga tak ada lagi tempat di neraka.

Kecuali hanya untukku saja.

Dengan rahmatMu yang agung,

Perkenankanlah orang lain memasuki surgaMu yang indah itu dengan berbondong--bondong."

Ego Rabi'ah mengecil, semakin kecil, hingga tak ada lagi. Karena sudah tak ada lagi ego ataupun ke-akuan. Maka, ia lebih mengutamakan orang lain

Saya jelas akan kesulitan jika seperti Rabi'ah, bagi saya, kalau tidak sesuai dengan cara yang saya anut, ya itu salah, kalau sesuai ya itu yang benar. Ah... betapa ego nya saya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun