Di sebuah desa kecil bernama Lembah Damai, tinggallah seorang anak bernama Mikael. Usianya baru sepuluh tahun, namun kehadirannya selalu membawa kehangatan di tengah warga desa. Mikael memiliki mata yang bersinar penuh semangat dan senyuman yang tak pernah pudar, meski hidupnya tidak mudah. Ia lahir dalam keluarga sederhana; ayahnya bekerja sebagai petani, sementara ibunya menjual hasil kebun di pasar desa.
KEMBALI KE ARTIKEL