Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Fajar

17 Mei 2016   22:43 Diperbarui: 17 Mei 2016   23:10 21 0
Malam mulai menua seiring fajar yang mulai meringis menunjukkan keangkuhannya. Aku masih saja tertegun. Mataku berat sekali untuk terus menemani malam yang baru saja terbunuh oleh senja. Ya. Aku baru saja melewatkan jam biologisku untuk tidur dan beristirahat. Ingin rasanya beristirahat seperti kebanyakan orang yang lain. Tetapi benakku penuh oleh asumsi-asumsi yang selalu saja mengganggu perasaanku sendiri. Dan hasilnya bisa ditebak dengan mudah. Aku kalah telak oleh asumsiku sendiri. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun