Terpancar jelas di mataku guratan lelah wajah ayah. Ia baru saja membersihkan kelapa-kelapa muda yang akan dibawanya jual ke pantai wisata. Menyeruput segelas kopi kemudian pamit. "Ayah pergi dulu ya, sebelum maghrib pasti ayah balik,"suara khas ayah menyapa dari sela-sela batang pohon, di belakang rumah.
KEMBALI KE ARTIKEL