Ani pun tumbuh menjadi sosok yang berprestasi. Dia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan nilai yang membanggakan dan pada hari wisudanya, Ani menggantungkan gelar sarjana di hadapan orang tuanya dengan bangga. Namun, yang lebih berharga dari itu semua adalah senyuman bahagia yang terpancar dari wajah Pak Agus dan Bu Rini. Mereka merasa semua perjuangan mereka selama ini telah terbayar dengan indah.
Tidak ingin melupakan segala pengorbanan yang telah diberikan orang tuanya, Ani memutuskan untuk memberikan hadiah istimewa. Dengan gaji pertamanya, Ani membeli sebuah rumah kecil yang nyaman untuk kedua orang tuanya. Mereka terharu melihat kesungguhan dan rasa terima kasih Ani atas segala bantuan dan doa yang mereka berikan selama ini.
Saat Ani sudah meniti karier dan kehidupan mereka memasuki masa tua, Ani selalu memperhatikan kesejahteraan kedua orang tuanya. Dia tidak pernah lupa untuk membawa mereka berlibur atau menghabiskan waktu bersama di tengah kesibukan Ani. Pak Agus dan Bu Rini merasa begitu bahagia dan bersyukur memiliki seorang anak seperti Ani.
Di hari tua mereka, Pak Agus dan Bu Rini hidup bahagia dalam rumah yang telah dibeli Ani. Meski fisik mereka sudah tidak sekuat dulu, namun cinta dan kasih sayang di antara mereka semakin memperkuat ikatan keluarga. Mereka bahagia karena telah memiliki anak yang baik hati dan penuh kasih seperti Ani.
Pesan moral dari kisah ini adalah bahwa pengorbanan orang tua tidak akan pernah terlupakan. Anak harus selalu menghargai perjuangan dan cinta yang telah diberikan oleh orang tua. Dan tidak ada yang lebih berharga daripada membahagiakan kedua orang tua di masa tua mereka, sebagai balasan atas kasih sayang yang tak terhingga selama ini. (YEM).