Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

10 hari penuh dengan petualangan. (mulai dari pendakian sampai dengan OSPEK mahasiswa baru)

30 September 2011   09:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:28 226 0
Cerita ini berawal awal bulan September kemaren. Kami adalah bagiandari Sispala Klaten yang berkeinginan pendakian ke gunung slamet. Gunung tertinggi di jawa tengah. Sebenarnya saya bimbang mau ikut atau tidak. Karena memang pada saat itu saya tidak punya uang sepeserpun. Saya hanya bisa bilang “ akan saya usahakan mas untuk ikut karena slamet merupakan salah satu gunung impian saya”. Saya bermimpi untuk mendaki 7 puncak yang berbeda di pulau jawa. Lawu, merbabu, sumbing, merapi dan bromo sudah. Kalau saya ikut pendakian ke gunung slamet berarti tinggal 1 langkah lagi menuju impian. Pada tanggal 29 malam salah satu teman dekat ku mengingatkan tenang impian. Impian pendakian 7 puncak alhasil saya berfikir lagi. Mau ikut tidak yak e slamet ? padahal saya tidak punya uang. Tanggal 30 september saya memutuskan ikut. Menggunakan uang tabungan dan lebaran saya, saya bertekat ikut pendakian ke gunung slamet. Walaupun orang tua tidak mengijinkan saat itu tapi saya tetap nekat ikut. Dan karena kegigihan saya untuk ikut akhirnya tanggal 31 september orang tua ku mengijinkan. 1 september 2011 kami ber 9 kumpul di stasiun klaten. 1 pembina, 2 senior dan 5 teman seperjalanana. Berangkat dari klaten menggunakan kereta api sekitar pukul 17.00WIB dan sampai di stasiun purwokerto sekitar pukul 22.00WIB. kami istirahat dan makan sebentar lalu di jemput oleh leader kami.. karena mobil yang kami tumpangi macet di tengah perjalanana Alhasil kami harus jalan kaki. Tetapi setelah itu menggunakan mobil pick up. Udara dingin sudah mulai terasa di sepanjang perjalanan Perjalanan sampai di pos base camp Blambangan sekitar pukul 02.00 WIB. Tidak buang watu kami langsing mengadakan pendakian. Disinilah medan yyang paling berat di mana kami harus menyesuaikan diri dengan lingkungan. Sudah mengantuk berat, kedinginan dan kecapek an perjalanan di kereta. Tapi hanya semangat menuju puncak yang membuat saya bertahan. Akhirnya kami sampai di Pos 1 sekitar pukul 04.00 WIB dini hari dan langsung masuk ke shelter dan tidur. Hanya 2 jam kami tidur dan setelah itu kami harus melanjutkan perjalanana. Lumayan lah buat mengembalikan tenaga. Kami melanjutkan perjalanan sekitar pukul 08.00 WIB. Suatu pengalaman yang berbeda selama pendakian. Dimana hutan di gunung slamet masih asri dan lebat di bandingkan pendakian saya yang lain. Masih terdapat pohon-pohon yangn besar dan gagah, hewan dan burung pun masih banyak dan yang membuat pengalaman saya paling berbeda adalah ketika melewati lorong semak belukar yang menyerupai gou tetapi itu adalah semak belukar yang menutup seperti goa. Selama pendakian kami juga di ajarkan oleh Pembina kami tentang bertahan hidup di hutan atau survival. Kita di perkenalkan pada sejenis alang alang atau sejenis pohon kecil yang memiliki batang merah. Dimana batang tersebut ketika batang kulitnya kita kupas, bisa kuta kunyah dan akan mengeluarkan air. Rasanya aneh, pahit manis tapi banyak mengandung air. Alhasil sepanjang perjalanan kami mencari batang tersebut dan mengunyahnya. Pada sore hari kami membangun tenda di pos 7 untuk istirahat dan menikmati sunset dan sunrise. Singkat cerita 2 September 2011 kami melanjutkan perjalanan. Kali ini target kami adalah sampai puncak dan langsung turun. Dari kejauhan sepanjang perjalanan kami bisa melihat puncak yang tandus. Itu membuat semangat kami semakin membara. Dan pada akhirnya kami melewati batas vegetasi dan bebatuan menuju puncak. Di sepanjang perjalanan tidak ada pohon. Yang ada hanya batu. Sesnasi pendakian bertambah ketika sepanjang peerjalanan banyak sekali batu labil yang sewaktu waktu ketika kita salah melangkah bisa mengakibtkan kita terjatuh. Semakin naik semakin oksigen berkurang mengakibatkan saya sedikit susah untuk bernafas karena saya pernah mendapatkan catatan kesehatan pernafasan. Sampai nya di puncak  pertama rasa lelah, ngantuk, capek terbayar sudah. Rasa bangga senang bercampur. Di puncak kami bisa melihat pemandangan yang mungkin dari ratusan orang bahkan jutaan orang belum tentu bisa melihat pemandangan yang menakjubkan dari puncak slamet yang sulit untuk dikatakan tapi hanya bisa dirasakan secara langsung. Disaat orang pergi ke mal, tidur saat malam, nonton film di bioskop. Tapi kami menikmati dan mensyukur I hidup ini dengan mendaki. Suatu rasa syukur kepada Yesus yang tak ternilai harganya. Setelah menikmati di puncak pertama kami turun menuju puncak kawah. Ya mungkin di puncak kawah lah yang paling melankolis dimana saya mencari tempat tersendiri dan memanjatkan doa untuk diri saya, untuk kakak saya yang berulang tahun tanggal 10 september dan saat mengucapkan doa untuk ulang tahun kepada ibu saya tanggal 27 september saat itulah saya benar-benar tidak bisa membendung air mata. Setelah itu kami mennyanyikam lagu mars sispala kami dengan rasa senang dan bangga karena mennyanyikan di puncak tertinggi se jawa tengah. Sekitar pukul 12.00 WIB kami turun. Kali ini kami mencoba pendakian lintas jalur. Dimana naik melewati Mblamnangan dan turun melewati Baturaden. Saat  melewati bibir kawah bau menyengat belerang saangat terasa. Di tambah kami harus berhati – hati menuruni puncak. Karena sebelah kanan sudah kawah dan samping kiri jurang puncak yang landai. Jalan setapak saja hanya sekitar 1 meter. Di tambah medan yang amat banyak sekali batu labil. Bayangkan saja kalo kami salah langkah. Paling kalo jatuh ke kanan langsung mati di kawah ato sebelah kiri jatuh ke bawah dan langsung mati. Butuh waktu 2 jam lebih untuk menuruni puncak. Karena benar benar mengerikan untuk di turun i. tapi di situ lah sensasi nya. setelah itu perjalanan di lanjutkan melewati hutan terbakar. Dilanjutkan memasuki hutan lebat. Dimana saya benar benar menikmati suasana hutan yang bmenurut saya masih benar benar alami sangat bertolak belakang dengan kota. Ketika menjelang sudbuh rasa capek sudah kian parah. Dimana kaki saya hanya saya seret karena sudah tidak kuat. Ditambah lagi saat itu gerimis turu. Dan pada akhirnya sekitar pukul 21.00 WIB kami sampai basecamp Baturaden. Kami bermalam di salah satu basecamp mapala di daerah purwokerto. Pagi 4 september 2011 kami pulang menggunakan bis karena tiket kereta habis sampai tanggal 6 september. Benar saja dugaan saya, kami terjebak macet. Pada pukul 17.00 WIB kami sampai di klaten. Perjuangan saya belum berakhir sampai disitu saja. Paginya tanggal 5 September 2011 saya harus dan wajib untuk mengikuti ospek di salah satu universitas negri di Jogjakarta. Ya, saya adalah mahasiswa baru. Ospek baru berakhir tanggal 10 September 2011. Pada saat ospek setiap hari saya harus berangkat dari klaten pukul 05.00 WIB dan baru pulang pukul 21.00 WIB. Sungguh petualangan yang menyenangkan ! cincinapi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun