Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Merokok

14 Juli 2024   13:12 Diperbarui: 14 Juli 2024   13:15 16 1
Peningkatan jumlah perokok sangat berdampak pada kesehatan, WHO menekankan bahwa jika tren merokok saat ini berlanjut pada tahun 2030 jumlah korban akan meningkat 10 juta, 70% diantaranya akan terjadi di seluruh dunia di negara berkembang termasuk Indonesia. Sebanyak tiga juta orang meninggal sebelum waktunya setiap tahun akibat penggunaan tembakau yang menyebabkan gangguan kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke (P2PTM Kementerian Kesehatan, 2018). Selain itu, Indonesia memiliki populasi perokok yang cukup besar, menjadikannya penyumbang utama penggunaan tembakau global. Menurut Aliansi Pengendalian Tembakau Asia Tenggara, Indonesia memiliki 65,19 juta perokok pada 2019, menjadikannya negara perokok terpadat di kawasan itu (Kompas.com). Prevalensi perokok muda di Indonesia berdasarkan WHO (2017) mencapai 11,5%, laki-laki memiliki persentase 21,4% lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan sebesar 1,5% (Utara et al., 2019). Kecenderungan peningkatan prevalensi merokok secara tingkat nasional terlihat lebih besar pada kelompok anak-anak dan remaja, menunjukan bahwa terjadi peningkatan prevalensi merokok penduduk usia 10-18 tahun dari 7,2% menjadi 9,1% dari tahun 2016 (Riskesdas, 2018). Di Provinsi Jawa Barat sendiri persentase merokok pada penduduk umur lebih dari 15 tahun adanya peningkatan dari tahun 2017 dengan persentase 33,19% menjadi 35,78% pada tahun 2018 (Badan Pusat Statistik, 2019).(Ibrahim et al., 2022)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun