(17/01/2024) Â Â Â Indonesia memiliki ribuan pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, baik dari pulau-pulau besar sampai pulau-pulau kecil. Salah satu pulau tersebut adalah Pulau Nias yang berada di sebelah Barat Pulau Sumatera dan termasuk dalam wilayah provinsi Sumatera Utara. Sejak tahun 2016 ibu kota Pulau Nias ada di Gido, yang sebelumnya ada di Gunungsitoli, yang sudah dimekarkan menjadi kota. Pulau Nias memiliki 4 Kabupaten yang terdiri dari Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, dan Kabupaten Nias Selatan. Pulau Nias memiliki 10 Kecamatan dan 170 desa dengan jumlah penduduknya sekitar 152.774 jiwa.Â
Pulau Nias dikenal dengan kebudayaannya yang kental, sebut saja salah satu yang paling terkenal adalah tradisi Lompat Batu atau Hombo Batu yang berada di kawasan Desa Adat Bawomataluo, Kabupaten Nias Selatan. Namun kebudayaan Pulau Nias tidak hanya itu, banyak sekali kebudayaan di Pulau tersebut, baik Cagar Budaya maupun budaya tak benda di setiap kabupatennya. Warisan budaya merupakan hasil kegiatan nenek moyang atau peradaban pada masa lalu dan menjadi warisan budaya saat ini.Â
Jejak-jejak masa lampau tersebut mempunyai nilai filosofis yang kuat bagi peradaban pada masa itu, dan semakin tua peninggalan tersebut maka semakin tinggi pula nilai sejarahnya. Benda cagar budaya adalah benda-benda alam dan/atau buatan yang mempunyai kaitan erat dengan kebudayaan dan sejarah perkembangan manusia, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang ada dalam bentuk satuan atau kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya.Â
Salah satu Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) adalah Hele Batu Sitelu yang berada di Desa Bawomaenamolo, Kecamatan Maniamolo, Kabupaten Nias Selatan. Hele Batu Sitelu merupakan batu yang memiliki 3 aliran air. Dahulu dan sampai sekarang batu tersebut digunakan sebagai pancuran mata air dari gunung dan digunakan masyarakat sebagai tempat pemandian umum.