Oleh : Yogi Yugiyanta
 Kasus 1
"Tadi pagi saya niati memenuhi undangan ngriyung makan bersama. Tak enak hati bila tak memenuhi undangan kali ini karena sudah dua lebaran dalam kondisi pandemi, yang memang sebenarnya harus tetap patuhi protokol kesehatan. Sebenarnya juga terngiang peringatan tentang titik lengah di tengah pandemi. Namun ketidakenakan akhirnya saya tetap ikut ngriyung."
 Kasus 2
"Saat ngriyung tadi dengan agak 'pekewuh' saya tetap terus mengenakan masker dan upaya jaga jarak, hand sanitizer pun ready di saku. Namun kembali 'pekewuh' tak bisa menjaga jarak karena ada orang sepuh yang secara khusus memanggil saya untuk mendekat duduk di tikar bersamanya karena ada yang mau disampaikan. Sebelumnya memang saya dengan beberapa yang lain dalam posisi berdiri  menjaga jarak, sementara sebagian yang lain sedang duduk makan lesehan.Â