Di balik irama ceria dan lirik semangat yang menggelegar dari pengeras suara, para romusha dipaksa bekerja tanpa henti dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Lagu-lagu propaganda Jepang, yang sengaja diciptakan untuk membangkitkan semangat kerja dan loyalitas, justru menjadi ironi pahit bagi mereka yang harus menanggung beban kerja paksa. Sementara lagu-lagu itu melukiskan gambaran kehidupan yang harmonis dan sejahtera di bawah pemerintahan Jepang, realita yang dihadapi para romusha adalah penderitaan, kelaparan, dan penyakit.Â
KEMBALI KE ARTIKEL