Tahun ajaran 2024-2025 semakin dekat. Masa transisi pasca pandemi Covid-19 masih terasa. Sehingga, diperlukan strategi matang untuk mempersiapkan pembelajaran yang lebih berkualitas dan merata. Strategi tersebut mencakup berbagai aspek, mulai dari kurikulum, guru, infrastruktur, hingga kesiapan siswa. Berikut penjelasan singkatnya.
1. Kurikulum yang Berpusat pada Peserta Didik
Kurikulum Merdeka yang diluncurkan Kemendikbudristek menjadi acuan utama dalam menyusun strategi pembelajaran di tahun 2024-2025. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan karakter dan profil Pancasila, serta memberikan fleksibilitas bagi guru dan sekolah dalam berinovasi.
Strategi yang dilakukan ialah sebagai berikut.
Pertama, lakukan sosialisasi dan pelatihan mendalam bagi guru dan tenaga kependidikan tentang Kurikulum Merdeka.
Kedua, berikan keleluasaan bagi guru untuk mendesain pembelajaran yang sesuai dengan konteks dan kebutuhan belajar siswa. Ketiga, dorong kolaborasi antar guru dalam mengembangkan modul ajar dan sumber belajar yang kreatif dan inovatif.
2. Penguatan Kompetensi Guru
Guru merupakan ujung tombak dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat kompetensi guru agar mampu beradaptasi dengan Kurikulum Merdeka dan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Strategi yang dapat dilakukan ialah sebagai berikut. Pertama, adakan program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan bagi guru, baik secara daring maupun luring. Kedua, dorong guru untuk mengikuti komunitas belajar dan berbagi praktik terbaik dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Ketiga, berikan penghargaan dan apresiasi bagi guru yang berprestasi dan inovatif dalam pembelajaran.
3. Peningkatan Infrastruktur Pendukung Pembelajaran
Infrastruktur yang memadai menjadi penunjang utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini meliputi ketersediaan ruang kelas yang layak, sarana dan prasarana belajar yang lengkap, serta akses internet yang stabil.
Lakukan pemetaan kebutuhan infrastruktur di setiap sekolah dan susun rencana pemenuhannya secara bertahap.
Manfaatkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pengadaan sarana dan prasarana belajar yang dibutuhkan.
Jalin kerja sama dengan pihak swasta atau komunitas untuk membantu pemenuhan infrastruktur sekolah.
4. Kesiapan Peserta Didik
Peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran juga tak kalah penting. Diperlukan strategi yang tepat untuk memastikan kesiapan peserta didik dalam menyambut Kurikulum Merdeka.
Yang dapat dilakukan oleh guru ialah mengadakan sosialisasi kepada orang tua dan siswa tentang Kurikulum Merdeka dan perubahan pembelajaran yang akan diterapkan. Kemudian, adakan program pendampingan dan bimbingan belajar bagi siswa yang membutuhkan. Ciptakan budaya belajar yang positif dan menyenangkan di sekolah.
5. Evaluasi dan Monitoring
Melakukan evaluasi dan monitoring secara berkala terhadap pelaksanaan pembelajaran sangat penting untuk memastikan efektivitasnya. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti observasi kelas, penilaian siswa, dan survei kepada guru dan orang tua.
Guru dapat berinisiatif merencanakan pembentukan tim evaluasi dan monitoring yang terdiri dari guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Gunakan berbagai instrumen evaluasi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kemudian, lakukan analisis hasil evaluasi dan monitoring secara berkala untuk menentukan langkah perbaikan yang diperlukan.
Dengan menerapkan strategi-strategi di atas, diharapkan pembelajaran di tahun 2024-2025 dapat berjalan lebih efektif dan bermuara pada peningkatan kualitas pendidikan yang lebih merata dan inklusif.
Mempersiapkan pembelajaran di tahun 2024-2025 membutuhkan kolaborasi dan komitmen dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, orang tua, hingga peserta didik. Dengan strategi yang tepat dan terencana, diharapkan pendidikan Indonesia dapat terus berkembang dan menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berdaya saing.