Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Siswi Matsanewa Raih Prestasi dalam Indonesian Poem Competition 2023

5 Maret 2023   07:03 Diperbarui: 5 Maret 2023   07:09 463 2
Siswi Matsanewa Raih Prestasi dalam Indonesian Poem Competition 2023

Tulisan ini merupakan catatan perjalanan tentang dua siswi Matsanewa (MTsN 1 Kota Malang) yang ditulis oleh Yoga Prasetya (pelatih, pembina, sekaligus pendamping saat mereka lomba).

Berawal dari info wali murid bernama Bu Yana, orang tua Nurisna Anara, penulis mulai mencari anak-anak yang bersedia ikut lomba. Nama lombanya ialah Indonesian Poem Competition 2023 yang diadakan oleh Madrasah Bertaraf Internasional/ MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto untuk seluruh siswa-siswi SMP sederajat se-Jawa dan Bali.  

Sekilas banyak murid penulis yang ingin mendaftar karena lombanya terlihat megah. Namun, setelah membaca juknisnya bahwa peserta bukan hanya menulis puisi tetapi juga membacakan puisinya, maka satu persatu mulai mundur. Belum lagi biayanya cukup mahal menurut mereka.

Akhirnya, yang bertahan dan melakukan registrasi hanya dua anak. Qorry Ein dan Charissa Vidya. Mereka merupakan siswi yang basicnya adalah penulis, bukan pembaca puisi. Oleh karena itu, pelatihan perdana diawali dengan menulis puisi yang mengandung diksi dan gaya bahasa yang bermakna sesuai tema, yakni "Sejarah Indonesia".

Tidak ada kendala dalam melatih mereka menulis. Ketika sampai pada pelatihan membaca puisi, penulis mulai menemui masalah. Intonasi, artikulasi, gestur, mimik wajah mereka benar-benar harus ekstra dilatih. Ini adalah pengalaman pertama mereka ikut lomba baca puisi.

Dalam waktu  tersisa sekitar 4 hari, penulis melakukan pembinaan secara intensif. Olah fisik, vokal, hingga rasa sudah penulis ajarkan kepada mereka. Mereka penulis ajak tampil di depan siswa yang lain hingga kepala madrasah yang baru, bernama Ibu Erni Qomaria Rida.

Ketika tampil di hadapan kepala madrasah, mereka mendapatkan masukan yang sudah bisa penulis prediksi. Intonasi, ekspresi, dan sorot mata. Ibu Erni turut bertanya kepada penulis secara personal tentang mereka. Lantas, penulis menyampaikan apa adanya bahwa ini merupakan lomba baca puisi perdana bagi mereka dan dasarnya mereka memang penulis bukan pembaca puisi.

Pertemuan dengan Bu Erni terjadi pada hari Jumat, sedangkan lombanya hari Sabtu. Maka, penulis arahkan anak-anak untuk meminta doa restu kepada Bu Erni selaku kepala madrasah. "Bismillah, semoga Charissa dan Qorry diberikan yang terbaik," ucap Bu Erni.

Hari Sabtu, 4 Maret 2023

Pukul 04.00 WIB, penulis mendampingi Qorry dan Charissa berangkat dari Kota Malang menuju lokasi lomba MBI Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Untuk transportasi difasilitasi oleh orang tua Charissa. Terima kasih penulis sampaikan kepala Mama Charissa sekeluarga yang bersedia memfasilitasi transportasi lomba.

Pukul 07.00 WIB, kami tiba di lokasi lomba. Tempatnya sejuk, megah, dan tentu saja susah sinyal. Kami disambut dengan hangat dan ramah para panitia dari MBI. Charissa dan Qorry mengikuti acara dari awal hingga akhir.

Ada ruangan khusus untuk pendamping lomba. Sembari menunggu peserta tampil satu persatu di babak penyisihan. Tercatat ada 23 peserta yang mengikuti Impotion (Indonesian Poem Competition 2023).

Babak penyisihan dilakukan di kelas. Para peserta dipanggil satu persatu ke ruang khusus untuk membaca puisi di hadapan tiga juri. Jadi, para peserta dan pendamping tidak mengetahui penampilan peserta lainnya.

Usai Ishoma (istirahat sholat dan makan), panitia mengumumkan peserta yang menjadi finalis atau 10 terbaik. Alhamdulillah, murid penulis terpilih menjadi finalis. Charissa mendapatkan peringkat 7 dan Qorry peringkat 8. Meski mereka tidak tampil di panggung utama untuk memperebutkan juara 1, penulis tetap sangat bangga dengan mereka.

Ketika masuk perebutan juara, lima peserta terbaik membacakan puisi karya mereka di panggung utama. Penulis ikut menyaksikan penampilan mereka. Ada tiga yang memang mendekati sempurna dalam baca puisi, tetapi ada dua peserta yang menurut penulis kemampuannya mirip dengan Charissa atau Qorry. Kelemahannya ialah warna intonasi yang kurang beragam dan powernya belum kuat.

Dari lomba ini, penulis bisa menyimpulkan kriteria yang dilihat oleh tiga juri.
1. Power suara
2. Warna intonasi beragam
3. Gestur dan ekspresi
4. Pemilihan puisi, diksi dan gaya bahasa yang tepat

Selamat untuk Charissa dan Qorry yang telah berjuang hingga akhir. Prestasi awal yang baik untuk mereka. Mereka telah membanggakan nama madrasah di kancah kompetisi puisi tingkat Jawa dan Bali.

Penulis: Yoga Prasetya, 5 Maret 2023

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

7 bulan yang lalu
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun