Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Ketika Makhluk Gaib Mendatangiku

19 Maret 2022   12:01 Diperbarui: 19 Maret 2022   12:06 633 17
Ketika Makhluk Gaib Mendatangiku

Aku terbangun pukul 23.52. Dalam mimpi yang begitu nyata, salah satu murid kelas tujuh mengucapkan tiga kalimat aneh.

"Malam adalah siang
Gelap adalah terang
Hitam adalah putih"

Tadi siang, memang aku bertemu dengan murid tersebut. Dia merupakan salah satu murid di kelas dekat kantin. Namun, aku tak menyangka akan bertemu dia dalam mimpi.

"Ini bukan mimpi," suara lirih di telinga kiri.

Aku menoleh ke kiri. Tak ada orang. Hanya tembok putih polos. Di kamar ini, aku sendirian. Ya, memang aku tinggal sendiri di rumah ini.

Brttttt brttttt brttttt

Hapeku bergetar. Ada nomor telepon yang menghubungiku. Nomornya ganjil.

08*4***3*

Aku angkat. Tidak ada suaranya. Ya, sudah aku tutup.

"Saya menepati janji," kali ini suara datang dari arah belakang.

Kaget. Ternyata ada asap putih bergerak-gerak. Jantungku berdegup kencang.

"Kkkamu siapa?"
"Besok, saya akan menemui bapak," suaranya samar-samar.

Aku coba mengingat kembali. Sepertinya, itu kalimat yang diucapkan oleh muridku di kelas tujuh. Kulihat jam di hape. Pukul 00.03. Tidak salah lagi, berarti hari ini dia akan menemuiku.

"Jjjadi, kamu?" Tanyaku mencoba memastikan.

Dia tidak menjawab. Diam. Hening. Namun, asap itu masih bergerak-gerak. Aku hanya memperhatikan saja.

"Bapak tidak takut?" Suaranya lirih.
"Tttidak. Hanya sedikit kaget."
"Mengapa?"

Mengapa? Maksudnya, mengapa tidak takut? Karena, ini bukan kali pertama aku bertemu dengan makhluk gaib. Aku pernah bertemu genderuwo, bahkan kuntilanak yang lebih menjijikan daripada sekadar asap putih.

"Kamu kenapa ingin menemuiku?" Aku masih penasaran.

Diam, hening.

"Bapak, masih ingat makhluk meresahkan di rumah kosong dekat sekolah?" (Ini ceritanya: https://www.kompasiana.com/yogaprasetya/60174c12d541df44eb1c5452/makhluk-meresahkan-di-rumah-kosong-dekat-sekolah)

Aku mengingat kembali. Kejadiannya tahun lalu. Hampir saya aku mati. Melawan makhluk yang katanya "goblin". Goblin itu sejenis makhluk gaib yang suka mengganggu manusia.

Bersyukur, dengan bantuan dari Pak kepala sekolah, kami berhasil mengusir makhluk tersebut karena mulai meresahkan warga sekitar sekolah. Lantas, apa hubungannya dengan asap putih yang mendatangiku?

"Saya ingin mengucapkan terima kasih. Saya adalah qorin dari manusia yang terbunuh karena makhluk itu," ucapnya lirih.

"Semua itu sudah suratan takdir. Saya berharap kamu bisa hidup damai dan jangan merasuki tubuh murid saya lagi."

"Baik," katanya singkat.

Asap itu masih ada di kamarku. Kulihat sudah jam 02.20. Aku menguap. Ngantuk. Dan ingin tidur.

"Saya pamit," kata terakhir yang ia ucapkan.

Asap itu perlahan menipis, lalu habis. Akhirnya, aku bisa melanjutkan tidur. Ya Allah, terima kasih engkau masih memberiku kekuatan untuk menjadi penghubung antara dua alam. Bismikallahumma ahya wa Bismika amut.

Cerpen Yoga Prasetya, Malang, 19 Maret 2022

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun