Malam, ketika datang perintah dari Sang Kuasa.
Perjalanan panjang penuh hikmat ditempuh manusia paling mulia.
Berangkat dari Makkah menuju Baitul Maqdis secepat cahaya.
Lalu, menaiki tujuh langit menuju Sidratul Muntaha.
Di sana penglihatannya tiada menyimpang dan tiada melampauinya.
Perintah salat untuk hamba-hamba-Nya yang berserah jiwa.
Memohon keringanan berkali-kali hingga menjadi lima.
Inilah titik penting perjalanan seorang hamba.
Dia yang membuktikan berkuasa atas ruang dan waktu semesta.
Duhai, pencipta dunia seisinya.
Berkahilah kami pada bulan-Mu dan pertemukan kami dengan Cinta.
Sucikan lisan kami dari dusta.
Mata kami dari dosa.
Hati kami dari lupa.
Hanya kepada-Mu, kami berdoa.
Mohon perkenankan segala asa.
Puisi Yoga Prasetya, Malang, Jumat, 25 Februari 2022