Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel sebelumnya dan menjadi bagian terakhir. Anak didikku (urutan 16-23) menyampaikan tujuan dan harapannya mengikuti ekskul penulisan kreatif (EPIK). Berikut tulisan mereka.
16. Aulidya - menuangkan imajinasi saya dalam penulisan yang baik
17. Hana - untuk mengasah kemampuan menulis dan memperluas kreativitas untuk mendapatkan ide cerita
18. Echa - membuat cerita dengan alur yang bagus
19. Calya - ingin dapat menuliskan/menuangkan ide-ide/imajinasi saya
20. Anindya - untuk mengembangkan bakat menulis dan berimajinasi, agar nanti bisa membuat novel/cerita di wattpad.
21. Nova - Ingin bisa membuat cerita yang menarik dan bisa dinikmati oleh banyak orang
22. Nafila - ingin membuat / membagikan cerita yang dapat memberi manfaat bagi semua orang yg membacanya.
23. Aisy - Ingin mengembangkan minat dalam menulis cerpen/menuangkan imajinasi dan membagikan karya yang bisa dinikmati banyak orang
Pada intinya, mereka memiliki tujuan dan harapan yang hampir sama. Membuat tulisan yang menarik dan mengembangkan minat serta bakat di bidang penulisan kreatif. Ada juga, beberapa anak yang ingin fokus menyampaikan tulisan kreatif dalam bentuk podcast, seperti Nayla/Ella.
Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu dibutuhkan usaha yang maksimal. Anak-anak harus konsisten berlatih selama mengikuti ekskul. Selain itu, dibutuhkan sikap komunikatif agar aku sebagai pembina ekskul bisa mengetahui kendala yang dialami mereka selama berproses.
Kesimpulan: tujuan dan harapan ibarat peta dalam berproses di EPIK. Peta itu bisa digunakan sebagai acuan untuk menentukan langkah. Namun, keberhasilan tujuan tersebut ditentukan oleh banyak faktor.
Faktor internal, misalnya bergantung pada kemauan dan kerja keras anak-anak, serta komunikasi dengan aku. Faktor eksternal bisa dari kebijakan madrasah atau peran orang tua dalam mendukung anak-anak di EPIK.
Terima kasih untuk pembaca yang sudah mengikuti tujuan dan harapan mereka dari bagian 1-4. Semoga anak-anak bisa berproses dengan bahagia. Aamiin.
Salam Sastra Matsanewa
Diari Yoga Prasetya, Malang, 13 Februari 2022