Salah satu pulau dengan pemandangan alam terbaik yang pernah saya kunjungi adalah pulau Sempu. Pulau ini terletak di sebelah selatan pulau Jawa, yang berada dalam wilatyah kecamatan Sumber Manjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Saya dan rombongan memerlukan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan angkot dari pusat kota Malang untuk sampai di seberang pulau ini, yakni di pantai Sendang Biru. Setelah itu barulah kami menyebrang dengan menyewa perahu nelayan. Perjalanan dengan perahu ini hanya sebentar, kurang lebih 10 menit.
Tibalah kami di Teluk Semut Kecil, gerbang untuk masuk ke Pulau Sempu. Dari sinilah perjalanan sebenarnya baru dimulai. Saat itu musim hujan, kami harus berjalan menyusuri hutan dengan medan yang cukup berat, karena sehabis hujan, sebagian besar jalannya berlumpur, bahkan sampai setinggi lutut. Kami berjalan menyusuri akar pepohonan dan lereng bukit. Tak jarang kami terpleset dan terjatuh karena trek yang licin. Perjalanan seperti ini kami tempuh selama hampir 3 jam dengan membawa berbagai barang bawaan, seperti kamera, pakaian, bahan makanan, dan terutama air. Karena di pulau ini nyaris tak ada satupun sumber mata air tawar. Tujuan akhir perjalanan adalah Segara Anakan yang berada di ujung tenggara pulau. Selama perjalanan, kami bertemu beberapa rombongan yang sudah dalam perjalanan pulang ataupun yang sedang beristirahat sejenak sembari mengumpulkan tenaga, salah satunya bahkan rombongan bule yang membawa peralatan untuk membuat film.
Setelah melewati perjalanan melelahkan tadi, sampailah kami di Segara Anakan. Dan rasa lelah kami terbayar lunas ketika menyaksikan pemandangan yang tersaji di depan mata. Indah dan masih perawan. Hamparan pasir putih, air yang biru, tebing yang berhadapan langsung dengan samudera Hindia, semuanya itu tanpa sampah dan coretan tangan-tangan jahil. Segara Anakan juga aman untuk kegiatan snorkling ataupun hanya sekedar berenang, karena sudah terbebas dari ombak laut lepas dengan adanya tebing karang tadi.
Bukan cuma itu, keindahan Pulau Sempu juga dapat kita nikmati kala sang surya mulai tenggelam. Perpaduan antara laut leapas, bukit yang menjulang, dan cahaya mentari senja menciptakan pemandangan yang sungguh sayang untuk dilewatkan. Benar-benar serpihan surga.