Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Kementerian Ikutan #SocialMedia: Kenapa Enggak?

18 April 2013   11:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:00 86 0
Pagi-pagi yang mendung menemani jalan berangkat ke tempat kerja hari ini. Hampir tiba di tujuan, seorang paman, sekaligus guru dan sahabat mengirimkan pesan singkat menginformasikan sebuah acara yang pernah saya minta dikabari kalau ada acara seperti ini. Sebuah acara bertajuk "Dialog Industri Musik" yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada saat ini ditulis mungkin sedang berlangsung di Balairung Susilo Sudarman, di gedung kantor KEMENPAREKRAF Jl. Medan Merdeka Barat sampai nanti pukul 16.00 WIB, seperti yang diinformasikan.

Terus kenapa?

Enggak apa-apa, kok. :)) Cuman, begini...

Sebagai generasi yang sudah terkonstruksi, - entah kenapa- langsung ngepost ke twitter, dan langsung muncul di benak, "cari ah tweet tentang penyelenggaraannya, mungkin dari penyelenggaranya sendiri."

Kira-kira apa temuannya?

Sepi.

Yang paling rame adalah posting dari salah satu bintang tamunya Gugun Blues Shelter yang nge-tweet dan diRT oleh penggemarnya.

Informasi tentang acaranya? Mana? Itu keren, lho! Kenapa enggak? Pelaku industri musik Indonesia mungkin lagi sengsara karena pembajakan dan, industri lagi nggak "sehat".

OK, maaf, seharusnya bertanya dulu. Ada yang tahu publikasi tentang acara ini?

Menurut informasinya, acara ini free and open for public.

Memang, bisa saja acara ini tidak perlu lagi promosi, karena audience-nya sudah penuh, mungkin. *kenapa nggak diramaikan di social media... Suara iri hihi*

Ok, sekarang ikhlas deh, baru tahu dan ga bisa ikutan :'| :))

Tapi, saudara-saudara, coba kita pikir, Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif seharusnya menjadi kementerian yang paling segar dan berwarna, selain memang bidangnya, juga orang-orangnya kebanyakan diramaikan oleh orang-orang yang segar, kreatif, banyak anak muda. Nah, orang-orang yang kita asumsikan berhubungan dengan kementerian ini sekarang akrabnya dengan social media, kalau memang tujuannya mengedukasi, dan memberi "pencerahan" kenapa tidak diramaikan? Maksud diramaikan bisa saja tidak sebatas menambah daya tampung untuk yang hadir, tapi sangat bisa dengan social media, tinggal share dan, everybody get informed.

Mungkin ini bukan sebatas informasi tentang acara keren itu, tapi untuk keseluruhan dan jangka panjang. Tidak banyak yang tahu bahwa banyak acara yang gokil-gokil dari kementerian ini, informasi-informasi darinya pun banyak sekali yang akan menjadi sangat berharga bagi masyarakat.

Lebih luas lagi mungkin ini tentang kementerian-kementerian lainnya yang sangat bisa meningkatkan pelayanan melalui social media, setidaknya adalah membagi informasi. Sejauh ini yang sering saya ikuti di twitteradalah @dikti, mungkin teman-teman sekalian ada tahu yang lain?

Coba, tuan dan puan sekalian lebih bisa menambahkan "bagaimana pemanfaatan social media pada kementerian" sembari makan. :)

Kementerian Ikutan social media: Kenapa Enggak?

wong presiden kita aja udah twitteran.. ;)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun