Muhammad Zidane Arif Farhan, sosok pemuda inspiratif yang namanya kini semakin berkibar di kancah kuliner Bandung, telah membuktikan bahwa semangat muda dan inovasi mampu menciptakan keajaiban. Lahir di Kota Kembang pada tanggal 20 Mei 2003, Zidane tumbuh menjadi anak kedua dari tiga bersaudara yang penuh dengan kreativitas dan semangat juang yang tinggi. Sejak usia dini, ia telah menunjukkan ketertarikan yang mendalam pada dunia kuliner, sebuah minat yang terus ia asah hingga akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Perjalanan Zidane di dunia kuliner bermula dari sebuah pengalaman sederhana namun penuh makna saat ia masih kecil. Suatu hari, dengan penuh semangat, Zidane mencoba peruntungannya memancing. Ketika berhasil membawa pulang hasil tangkapannya, rasa penasaran yang membuncah mendorongnya untuk bertanya kepada sang ibu tentang berbagai cara mengolah ikan segar tersebut. Dengan sabar dan penuh kasih sayang, sang ibu pun mengajarkan Zidane berbagai teknik memasak dasar, mulai dari cara membersihkan ikan hingga menambahkan bumbu-bumbu yang tepat. Dari sinilah, benih kecintaan Zidane pada dunia kuliner mulai tumbuh dalam. Zidane, seorang pemuda yang penuh semangat dan memiliki semangat juang yang tinggi, telah menjalani perjalanan hidup yang cukup panjang dan penuh lika-liku. Perjalanan pendidikannya dimulai dari bangku sekolah dasar di SD Cirangrang, sebuah sekolah yang memberikan fondasi awal yang kuat baginya. Namun, semangat petualangannya membawanya untuk mencari pengalaman baru. la kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan (SMP) di sebuah pesantren di Bandung, sebuah lingkungan yang sangat berbeda dari sebelumnya. Di sana, Zidane merasakan pengalaman religius yang kental, mendalami ilmu agama, dan kedisiplinan yang tinggi. Pengalaman di pesantren ini membentuk karakternya menjadi lebih matang dan dewasa. Setelah beberapa waktu, Zidane merasakan adanya pergeseran minat dan merasa bahwa ia ingin mengeksplorasi minat lainnya. Dengan penuh pertimbangan, ia memutuskan untuk kembali ke sekolah umum dan melanjutkan pendidikan di SMPN 25 Bandung. Pilihan ini menunjukkan bahwa Zidane adalah sosok yang fleksibel dan tidak takut untuk keluar dari zona nyaman. Minatnya yang terus berkembang akhirnya mengarahkannya untuk memilih jurusan Tata Boga di SMKN 9 Bandung. Keputusan ini menunjukkan adanya pergeseran minat yang signifikan dari dunia keagamaan menuju dunia kuliner. Zidane melihat potensi besar dalam bidang tata boga dan memiliki keinginan yang kuat untuk mengembangkan keterampilannya di bidang ini. Pilihan jurusan ini juga mencerminkan jiwa mudanya yang penuh kreativitas dan menyukai tantangan baru. Zidane kemudian memilih jalannya menjadi seorang pemuda yang memiliki minat menjadi chef profesional. Minatnya pada dunia kuliner semakin terasah selama masa sekolah. Program keahlian tata boga di SMK memberikannya fondasi yang kuat, sementara pengalaman praktik kerja lapangan di hotel ternama menjadi batu loncatan bagi kariernya. Holiday Inn, hotel tempat ia menjalani PKL, bukan hanya sekadar tempat magang, namun juga menjadi saksi bisu awal mula perjalanan Zidane di dunia F&B. Di sana, ia belajar banyak hal, mulai dari teknik memasak yang tepat, hingga etika kerja yang profesional.
KEMBALI KE ARTIKEL