Berbicara mengenai ketuhanan juga tidak lekang dari pendasaran terhadap filsafat ketuhanan, yang memiliki kerangka pemikiran kritis, sistematik, metodis dan secara mendasar mengenai tentang Tuhan, maka kendati dari filsafat ketuhanan juga akan mengobservasi bagaimana kepercayaan akan Tuhan dapat di pertanggung jawabkan secara rasional, maka objeknya adalah kesadaran manusia akan Tuhan, maka kesadaran itu telah timbul misalnya seperti yang ditemukan pada entitas agama, kepercayaan, maupun pengertian mengenai pengetahuan manusia[1]. Secara eksplisit bahwa filsafat ketuhanan selalu berkaitan dengan memikirkan apa yang berhubungan dengan Tuhan secara objektif dan sistematik, maka jika pendasaran mengenai argumen filsafat ketuhanan ialah mempertanggungjawabkan kepercayaan mengenai iman akan adanya Tuhan secara rasional, dengan demikian akan mengambil posisi yang apabila dapat ditunjuk mengani apa yang di imani, serta kehidupan yang di jalani berdasarkan iman itu adalah kesesuaian mengenai sumber iman itu, jadi teologi berdasarkan wahyu agama yang bersangkutan.[2]
KEMBALI KE ARTIKEL