Heboh buku “Penjaskes Berpacaran” tiba-tiba menghadirkan kembali kenangan indah tentang para guru saya.Dulu, pada zaman kejayaan daito dalam urusan percetakan sekolah, banyak guru saya yang tergerak hatinya untuk menyusun diktat mata pelajaran yang diampunya. Layanan mesin fotokopi waktu itu memang sudah ada, tapi dari kampung saya harus dicapai dengan naik angkutan umum sekurang-kurangnya tiga jam pergi-pulang. Maka, mesin stensil milik sekolah adalah sarana super buat urusan penggandaan bahan sejenis diktat atau soal-soal ujian.