Pada tepi senja yang bisu, kulukis bayangmu
Wajahmu samar, tertutup kabut waktu.
Dalam lupa, terpendam rindu yang membara,
Seperti api dalam diam, tak pernah padam.
Hati mengembara, mencari jejak kenangan,
Namun, waktu sangat kejam menghapus segala bayangan.
Lupa datang mengerogoti, menelan setiap ingatan,
Namun, rindu tetap bertahan, dalam ruang perasaan.
Kupanggil namamu, dalam hening malam,
Meski gema suaramu kini tak terdengar
Lupa menghapus memori, tapi rindu tak pudar,
Mengukir cinta di sudut hati yang lelah.
Angin membawa aroma masa lalu yang hilang,
Membelai jiwa yang terluka, menenun rindu yang panjang.
Lupa merenggut kisah, meninggalkan ruang kosong,
Namun rindu mengisi celah, dengan harapan yang agung.
Bintang menari, di langit yang luas
Menyaksikan perjuangan antara lupa dan rindu yang membias.
Dalam tiap detik yang berlalu, terukir rasa yang pilu,
Lupa mencuri ingatan, tapi rindu tak pernah layu.
Dalam diam, kurasa hadirmu,
Mengisi ruang hampa dalam kalbu.
Lupa tak mampu menghapus jejakmu,
Karena rindu selalu tahu, cara menemukanmu.
Malam yang tenang, terhanyut dalam harapan,
Doa-doa melayang, dalam bisikan kesunyian.
Lupa mungkin datang, tapi rindu tak pernah pergi,
Mengikat hati, dalam cinta yang abadi.