Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy

20 Tahun Hari Donor Darah Sedunia ; Merayakan Solidaritas Dan Kepedulian

14 Juni 2024   23:58 Diperbarui: 15 Juni 2024   01:29 67 4

Setiap tanggal 14 Juni, dunia merayakan Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day/WBDD). Dicanangkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2004, Hari Donor Darah Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan darah yang aman dan mengucapkan terima kasih kepada para pendonor darah sukarela atas sumbangsih mereka. Tahun 2024 menandai peringatan 20 tahun hari bersejarah ini, sebuah pencapaian yang mencerminkan dua dekade dedikasi, solidaritas, dan upaya tak kenal lelah dari pendonor darah di seluruh dunia.

Sejarah Donor Darah

Donor darah memiliki sejarah panjang yang mencakup lebih dari satu abad. Ide dasar untuk mentransfusikan darah dari satu individu ke individu lain pertama kali muncul pada abad ke-17. Dokter Inggris, William Harvey, menemukan sistem sirkulasi darah pada tahun 1628, yang menjadi landasan penting bagi pemahaman tentang transfusi darah.

Namun, usaha pertama dalam transfusi darah sering kali gagal karena kurangnya pengetahuan tentang golongan darah dan mekanisme imunologi. Pada tahun 1818, dokter Inggris lainnya, James Blundell, berhasil melakukan transfusi darah manusia pertama untuk mengobati perdarahan postpartum pada wanita. Meskipun demikian, prosedur ini masih sangat berisiko dan tidak umum dilakukan.

Kemajuan signifikan terjadi pada awal abad ke-20 ketika Karl Landsteiner, seorang ahli biokimia Austria, menemukan golongan darah A, B, dan O pada tahun 1901. Penemuan ini sangat penting karena mengidentifikasi ketidakcocokan golongan darah sebagai penyebab reaksi transfusi yang sering fatal. Pada tahun 1930, Landsteiner dianugerahi Hadiah Nobel untuk penemuannya ini.

Selama Perang Dunia II, kebutuhan akan darah meningkat drastis, dan program donor darah massal mulai dikembangkan. Palang Merah Amerika memimpin upaya ini, mengorganisir bank darah pertama dan menetapkan standar untuk pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi darah. Inisiatif ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, dan bank darah modern mulai terbentuk.

Ide untuk Hari Donor Darah Sedunia muncul sebagai respons terhadap kebutuhan darah yang terus meningkat di seluruh dunia. Penetapan tanggal 14 Juni bertepatan dengan hari lahir Karl Landsteiner, seorang ilmuwan Austria yang menemukan sistem golongan darah ABO, penemuan yang merevolusi transfusi darah modern dan menyelamatkan jutaan nyawa.

Tujuan utama Hari Donor Darah Sedunia adalah:

Meningkatkan Kesadaran Global: Menyoroti kebutuhan akan darah yang aman dan pentingnya donor darah dalam menyelamatkan nyawa.Mengucapkan Terima Kasih: Menghargai dan mengakui para pendonor darah yang telah mendonorkan darah mereka secara sukarela dan tanpa pamrih.

Mendorong Partisipasi Baru:
Mengajak lebih banyak orang untuk menjadi pendonor darah, khususnya di kalangan muda.

Meningkatkan Infrastruktur Kesehatan: Memperkuat sistem dan infrastruktur untuk memastikan suplai darah yang aman dan mencukupi.

Tema dan Kampanye

Setiap tahun, Hari Donor Darah Sedunia memiliki tema khusus yang menyoroti berbagai aspek donor darah dan transfusi. Tema-tema ini mencakup dari pentingnya darah yang aman hingga solidaritas dalam komunitas global. Pada tahun 2024, tema yang dipilih adalah "Darah Adalah Hadiah: Berikan Darah, Berikan Kehidupan" yang menekankan pentingnya donor darah sebagai tindakan solidaritas yang dapat memberikan kehidupan bagi yang membutuhkan.
Pencapaian dalam 20 Tahun

Selama dua dekade terakhir, Hari Donor Darah Sedunia telah berhasil mencapai berbagai pencapaian penting:

Peningkatan Jumlah Pendonor: Kampanye dan program edukasi telah berhasil meningkatkan jumlah pendonor darah sukarela secara signifikan di banyak negara.

Kesadaran Publik yang Lebih Baik: Peningkatan kesadaran tentang pentingnya donor darah dan bagaimana darah yang aman dapat menyelamatkan nyawa.

Penguatan Sistem Kesehatan:
Banyak negara telah meningkatkan fasilitas dan infrastruktur untuk memastikan proses donor darah yang aman dan efisien.

Kolaborasi Internasional:
Terjadi peningkatan kolaborasi antar negara dan organisasi internasional dalam memastikan suplai darah yang aman dan mencukupi.

Tantangan dan Masa Depan
Meskipun banyak pencapaian, masih ada tantangan yang harus diatasi. Beberapa di antaranya termasuk:

Kekurangan Darah di Beberapa Daerah: Beberapa wilayah, khususnya di negara berkembang, masih menghadapi kekurangan darah.

Peningkatan Kebutuhan Medis: Kebutuhan akan darah terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dan kompleksitas perawatan medis.

Pandemi Global:
Pandemi COVID-19 menunjukkan kerentanan suplai darah dan pentingnya ketahanan sistem kesehatan.Di masa depan, penting untuk terus mendorong partisipasi masyarakat dalam donor darah dan meningkatkan kerjasama global. Inovasi teknologi dan pendekatan baru dalam pengelolaan bank darah juga akan memainkan peran penting dalam memastikan darah yang aman dan tersedia bagi semua orang yang membutuhkan.

Manfaat Donor Darah

Donor darah bukan hanya tindakan altruistik yang dapat menyelamatkan nyawa, tetapi juga memiliki beberapa manfaat kesehatan bagi pendonor itu sendiri. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari donor darah:

Menyelamatkan Nyawa:
Setiap kali seseorang mendonorkan darah, mereka berpotensi menyelamatkan hingga tiga nyawa. Darah yang didonorkan dapat digunakan dalam berbagai situasi medis seperti operasi, kecelakaan, dan untuk pasien yang menderita penyakit tertentu seperti anemia dan kanker.

Pemeriksaan Kesehatan Gratis: Sebelum mendonorkan darah, pendonor harus menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan sederhana. Ini termasuk pemeriksaan tekanan darah, kadar hemoglobin, dan deteksi penyakit menular. Pemeriksaan ini dapat membantu pendonor mengetahui kondisi kesehatan mereka dan mendeteksi dini masalah medis yang mungkin ada.

Mengurangi Risiko Penyakit Jantung: Penelitian menunjukkan bahwa donor darah secara teratur dapat mengurangi kekentalan darah, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung dan stroke. Pengurangan kadar zat besi yang berlebihan dalam tubuh juga dapat membantu mencegah kerusakan oksidatif, yang merupakan salah satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.

Membakar Kalori:
Mendonorkan darah juga dapat membantu dalam pengelolaan berat badan. Proses donor darah dapat membakar hingga 650 kalori, tergantung pada berat badan dan metabolisme individu.

Meningkatkan Produksi Sel Darah: Setelah mendonorkan darah, tubuh akan bekerja untuk menggantikan darah yang hilang. Proses ini merangsang produksi sel darah baru yang lebih sehat dan segar, yang dapat meningkatkan kesehatan keseluruhan.


Merayakan 20 tahun Hari Donor Darah Sedunia adalah momen refleksi atas perjalanan panjang yang telah ditempuh dan penghormatan bagi para pendonor darah di seluruh dunia. Ini juga merupakan kesempatan untuk memperbarui komitmen kita dalam mendukung dan mempromosikan donor darah sebagai tindakan kemanusiaan yang mulia.

Dengan terus meningkatkan kesadaran dan partisipasi, kita dapat memastikan bahwa darah yang aman dan mencukupi selalu tersedia untuk mereka yang membutuhkannya. Mari kita terus bersama-sama dalam solidaritas dan kepedulian, karena setiap tetes darah adalah hadiah kehidupan.


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun