Rinai hujan November malu-malu
masih penuh dengan basa-basi
Menganti luka dengan tawa
Walapun senyumku memar dan lebam-lebam
Kelam bercumbu mesra dengan sepi
Kegaduhan di telan sunyi
Ku seduh secangkir doa di awal November, komat-kamit mantra doa ku lantunkan agar hati tak disantap kelam.
Lalu mantraku merasuk jiwa-jiwa yang getir, tersambar petir, memaki dengan bahasa satir
Ku aminkan doaku dan bersembunyi dibalik selimut hingga malam ditelan mentari
Cibitung,01/11/22
YM.Lapu