Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Dilema guru: Mendisiplin siswa tanpa kekerasan fisik dan mental

6 Januari 2024   12:41 Diperbarui: 6 Januari 2024   15:36 186 4
Hal yang paling penting dalam bangku pendidikan adalah relasi antara guru dan siswa. Interaksi guru dalam membentuk dan mendidik siswa di sekolah merupakan bentuk pengayoman seorang guru terhadap siswa. Namun, bentuk pengayoman guru dalam mendisiplin siswa terdapat bentuk kekerasan fisik dan mental yang diberikan. Kekerasan fisik yang dilakukan oleh guru dalam mendisiplin seorang siswa adalah menyakiti tubuh siswa. Hal ini nampak ketika siswa tersebut melakukan tindakan push up, sit up, lari keliling lapangan berdiri satu kaki di depan kelas, membersihkan toilet, memungut sampah serta pukulan dan tamparan. Tidak hanya kekerasan fisik yang dialami oleh siswa, siswapun mengalami kekerasan secara mental. Kekerasan mental yang seringkali dirasakan oleh siswa adalah pada saat gurunya mengatakan bodoh terhadap siswa yang tidak menjawab pertanyaan dari guru, melarang siswa untuk tidak mengikuti kelas bahkan diusir dari kelas. Kekerasan guru terhadap siswa baik secara fisik maupun mental menyebabkan siswa tersebut kehilangan figur yang dapat ia contohi di sekolah. Hal ini terjadi karena siswa tersebut selalu mendapatkan perkataan kotor dan intimidasi dari guru yang melakukan tindakan kekerasan. Ketika siswa mendapatkan berbagai kekerasan dari gurunya, minat belajar siswapun menurun, kehadirannyapun berkurang dan kepercayaan dirinya terganggu. Hal ini terjadi karena pola pendisiplinan guru terhadap siswa yang tidak mentaati aturan tidak bersifat edukatif.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun