Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Ketika Qadariy dan Majusiy Bertemu

13 Juni 2010   13:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:34 157 0
  1. Iradah Kauniyyah, yaitu kehendak yang tidak ada hubungannya dengan cinta dan ridha Allah terhadapnya, bahkan tercakup di dalamnya keimanan dan kekufuran, ketaatan dan kemaksiatan, dan kehendak jenis ini mencakup segala sesuatu. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit" [QS. Al An'aam : 125] dan firmannya lagi (yang artinya), "Dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu" [QS. Huud : 34]
  2. Iradah Syar'iyyah, yaitu kehendak yang terkait dengan kecintaan dan keridhaan Allah terhadap sesuatu tersebut, dan kehendak seperti ini terkadang ada, terkadang pula tidak ada. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), "Allah hendak menerangkan (hukum syari'at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-jalan orang yang sebelum kamu (para nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu" [QS. An Nisaa' : 26], demikian pula firman Allah (yang artinya), "Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu" [Al Baqarah : 185] (Al Is'aad fi Syarh Lum'atil I'tiqaad, hal. 54)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun